Banjir Baleendah
Situ Andir Ditawarkan Jadi Solusi
Situ Andir Ditawarkan Jadi Solusi
BANDUNG Kompas - 08 Agustus 2008
Balai Besar Wilayah Sungai atau BBWS Citarum menawarkan konsep pembuatan situ atau danau kecil di wilayah Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung. Kehadiran situ itu diyakini menjadi salah satu solusi untuk mengendalikan banjir yang rutin terjadi saat musim hujan.
Demikian dikatakan Kepala Seksi Program dan Perencanaan BBWS Citarum Hendra Ahyadi, Kamis (7/8). Menurut dia, konsep itu belum disertai dengan rancangan teknis tentang lokasi, jumlah biaya pembuatan, dan desain situ. Luas situ berkisar 40-50 hektar yang menggunakan area sawah tadah hujan.
Awalnya, pembangunan situ diusulkan sejumlah masyarakat Andir. Setelah konsep disusun, BBWS Citarum melakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat Kelurahan Andir.
"Kami ingin mengetahui sejauh mana keinginan, penerimaan, dan dukungan masyarakat Andir atas pembangunan situ tersebut. Jangan sampai hasil kajian menunjukkan positif, tetapi justru masyarakat menolak," kata Hendra.
BBWS Citarum juga telah membentuk tim kajian teknis yang meliputi para konsultan untuk menganalisis kelayakan proyek tersebut. Ada tiga opsi yang berkembang. Pertama, situ akan dibangun sesuai konsep di lokasi yang telah ditentukan. Kedua, situ tetap dibangun, tetapi lokasinya dipindah. Ketiga, situ tidak layak dibangun di Kecamatan Andir. Kajian teknis selesai sebelum akhir Desember 2008," kata Hendra.
Alokasikan dana
Sekretaris Komisi B DPRD Jawa Barat Maman Abdurachman menegaskan, sosialisasi bukan memberikan harapan yang pasti direalisasikan dalam waktu satu-dua tahun mendatang. Banyak tahapan yang akan dilakukan sebelum situ terlaksana.
"Untuk membebaskan tanah seluas 50 hektar pasti dibutuhkan waktu. Belum lagi mengatur pembagian peran Pemerintah Provinsi Jabar dan Pemerintah Kabupaten Bandung dalam pembebasan tanah," ujar Maman.
Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Bandung, Tubagus Raditya, mengungkapkan, Pemkab Bandung jangan beralasan tidak memiliki dana karena kerugian yang ditimbulkan akibat banjir setiap tahun diperkirakan besar. Bahkan, Pemkab Bandung belum memiliki perhitungan yang pasti meski terjadi setiap tahun.
Raditya menjelaskan, Pemkab Bandung memiliki dana penyertaan modal Rp 170 miliar dengan dividen Rp 30 miliar. Lebih baik dana penyertaan modal itu digunakan untuk kepentingan penanggulangan banjir.
Menurut Ketua Forum RW Kelurahan Andir Kris Sumbawan, terdapat muara pertemuan Sungai Cisangkuy dari arah Pangalengan dan Citarum dari arah Majalaya di Kelurahan Andir. Kalau dua sungai itu alirannya deras, bisa dipastikan wilayah tersebut tergenang. (eld)
Sumber: Harian Umum Kompas. Jumat, 8 Agustus 2008
Balai Besar Wilayah Sungai atau BBWS Citarum menawarkan konsep pembuatan situ atau danau kecil di wilayah Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung. Kehadiran situ itu diyakini menjadi salah satu solusi untuk mengendalikan banjir yang rutin terjadi saat musim hujan.
Demikian dikatakan Kepala Seksi Program dan Perencanaan BBWS Citarum Hendra Ahyadi, Kamis (7/8). Menurut dia, konsep itu belum disertai dengan rancangan teknis tentang lokasi, jumlah biaya pembuatan, dan desain situ. Luas situ berkisar 40-50 hektar yang menggunakan area sawah tadah hujan.
Awalnya, pembangunan situ diusulkan sejumlah masyarakat Andir. Setelah konsep disusun, BBWS Citarum melakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat Kelurahan Andir.
"Kami ingin mengetahui sejauh mana keinginan, penerimaan, dan dukungan masyarakat Andir atas pembangunan situ tersebut. Jangan sampai hasil kajian menunjukkan positif, tetapi justru masyarakat menolak," kata Hendra.
BBWS Citarum juga telah membentuk tim kajian teknis yang meliputi para konsultan untuk menganalisis kelayakan proyek tersebut. Ada tiga opsi yang berkembang. Pertama, situ akan dibangun sesuai konsep di lokasi yang telah ditentukan. Kedua, situ tetap dibangun, tetapi lokasinya dipindah. Ketiga, situ tidak layak dibangun di Kecamatan Andir. Kajian teknis selesai sebelum akhir Desember 2008," kata Hendra.
Alokasikan dana
Sekretaris Komisi B DPRD Jawa Barat Maman Abdurachman menegaskan, sosialisasi bukan memberikan harapan yang pasti direalisasikan dalam waktu satu-dua tahun mendatang. Banyak tahapan yang akan dilakukan sebelum situ terlaksana.
"Untuk membebaskan tanah seluas 50 hektar pasti dibutuhkan waktu. Belum lagi mengatur pembagian peran Pemerintah Provinsi Jabar dan Pemerintah Kabupaten Bandung dalam pembebasan tanah," ujar Maman.
Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Bandung, Tubagus Raditya, mengungkapkan, Pemkab Bandung jangan beralasan tidak memiliki dana karena kerugian yang ditimbulkan akibat banjir setiap tahun diperkirakan besar. Bahkan, Pemkab Bandung belum memiliki perhitungan yang pasti meski terjadi setiap tahun.
Raditya menjelaskan, Pemkab Bandung memiliki dana penyertaan modal Rp 170 miliar dengan dividen Rp 30 miliar. Lebih baik dana penyertaan modal itu digunakan untuk kepentingan penanggulangan banjir.
Menurut Ketua Forum RW Kelurahan Andir Kris Sumbawan, terdapat muara pertemuan Sungai Cisangkuy dari arah Pangalengan dan Citarum dari arah Majalaya di Kelurahan Andir. Kalau dua sungai itu alirannya deras, bisa dipastikan wilayah tersebut tergenang. (eld)
Sumber: Harian Umum Kompas. Jumat, 8 Agustus 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar