Banyak Warga yang Belum Kebagian Kompor dan Tabung Gas 3 kg
Pertamina Harus Tuntaskan Konversi
DPRD Kab. Bandung meminta Pertamina untuk tidak menghentikan program konversi minyak tanah ke gas elpiji, sebelum alokasi yang telah diajukan terpenuhi. DPRD mensinyalir masih banyak warga di Kabupaten Bandung yang belum mendapatkan kompor dan tabung gas elpiji program konversi.
Anggota Komisi B DPRD Kab. Bandung, Tb. Raditya mengaku telah menerima pengaduan dari warga di wilayah Kecamatan Margahayu yang belum mendapatkan kompor dan tabung gas elpiji program konversi. Karena itu, dewan meminta Pertamina untuk melanjutkan program konversi hingga tuntas.
"Kami mendapatkan laporan di Kecamatan Margahayu saja ada sekitar 900 kepala keluarga yang sudah diajukan mendapatkan tabung dan kompor gas, namun hingga sekarang belum juga mendapatkan," kata Raditya kepada "GM", Jumat (6/3).
Sebelumnya, lanjut Raditya, masih ada sekitar 7 kecamatan di Kabupaten Bandung yang warganya belum semua mendapatkan kompensasi dari program pemerintah tersebut. Sebelum memutuskan untuk menghentikan program konversi di suatu wilayah, Pertamina hendaknya harus memastikan bila apa yang dilakukan telah benar-benar dituntaskan.
"Setidaknya Pertamina dengan aparat pemerintah setempat saling berkoordinasi karena masih sering terjadi perbedaan antara data dengan kondisi di lapangan," terangnya.
Raditya juga mempertanyakan program pemberian kompor gas bagi para pelaku usaha kecil dan menengah. Para pedagang harus diberikan jenis kompor berbeda dengan rumah tangga, sesuai dengan mobilitas mereka saat menjalankan usahanya.
"Bila jenis kompor yang digunakan sama dengan rumah tangga, kondisinya akan memberatkan. Di samping juga tidak efisien," ungkap Raditya.
Agar semua berjalan tepat sasaran, lanjut Raditya, pendataan harus melibatkan pemerintah setempat sehingga tidak terjadi kembali penyaluran yang tidak sesuai sasarannya. "Cukup banyak pelaku UKM yang membutuhkan sehingga jangan sampai terhambat penyalurannya," tambah Raditya.
Dihubungi terpisah Camat Dayeuhkolot, Drs. Tata Irawan mengakui, masih ada warganya yang belum mendapatkan kompensasi program tersebut. "Di atas kertas memang dinyatakan sudah selesai. Tapi di lapangan masih ada yang belum. Kecamatan Dayeuhkolot sendiri mendapatkan jatah sekitar 2.500 kepala keluarga penerima," tuturnya. (B.89)**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar