Sabtu, Mei 03, 2008

Tiga Kecamatan Langka Minyak Tanah
Mei 2, 2008

MARGAHAYU-Kelangkaan minyak tanah kembali terjadi. Kali ini menimpa warga di tiga kecamatan di wilayah Kabupaten Bandung. Yakni Kecamatan Dayeuhkolot, Margahayu dan Bojongsong.
Pengakuan warga, kelangkaan minyak tanah terjadi sejak tiga hari ke belakang. “Untuk mendapatkan seliter minyak tanah, saya harus antre empat jam,” aku Insi Sulaimah, warga Citeureup, Dayeuhkolot.
Selain membuat panik masyarakat, kelangkaan memusingkan bagi para pemilik pangkalan. Mereka cemas jika saja pasokan tidak datang, masyarakat akan marah dan merusak pangkalannya. “Kami ini bisnis, jadi segala hal negatif, termasuk perusakan, telah kami pikirkan. Apapun bisa dilakukan oleh warga yang sedang marah,” terang Tigor Surimpi, pemilik pangkalan minyak tanah di Margahayu.
Melihat kenyataan tersebut, Komisi B DPRD Kabupaten Bandung mendesak Pertamina untuk segera menindak lanjuti kelangkan tersebut. Anggota Komisi B Tubagus Raditya menegaskan, bakal mengambil tindakan tegas jika pihak Pertaminta tidak segera tanggap. “Ini lebih kepada manajemen pendistribusian saja. Pertamina jangan memandang persoalan kelangkaan ini, masalah sepele, karena bisa menimbulkan ragam persoalan,” tandasnya.
Ketiga kecamatan yang mengalami kelangkaan minyak tanah itu merupakan kecamatan paling padat penduduknya di Kabupaten Bandung. Raditya mengatakan, potensi konflik di daerah padat penduduk sangat besar, karenanya ia meminta semua pihak yang berkompeten untuk sama-sama menyelesaikan persoalan kelangkaan ini. “Penyikapi kelangkaan minyak jangan parsial, tetapi harus komperhensif, dalam arti semua aspek masyarakat harus dipikirkan,” ungkapnya.
Lebih jauh Raditya menjelaskan, kacaunya pasokan minyak tanah bisa menghambat produktifitas Usaha Kecil Menengah (UKM). Komisi B yang konsen kepada ekonomi kerakyatan, sangat mengkhawatirkan jika ekonomi kerakyatan menjadi terhambat. “Kalau membicarakan usaha, tentu bisa dihitung secara matemastis. Sok saja hitung, kalau dalam sehari produktifitas UKM menurun 20 persen, berapa rupiah total kerugian selama tiga hari atau berapa hari,” terangnya. (aol) Seeuwa Radar Tea

Tidak ada komentar: